Carut Marut Data, Ini Penjelasan BPJS Kesehatan




KlikMadiun – Carut marut data BPJS Kesehatan Magetan, membuat SMK YKP Magetan menjadi korban harus menanggung tagihan lebih banyak. BPJS Kesehatan menilai carut marut ini karena kesalahan lembaga peserta saat masuk ke dalam aplikasi BPJS Kesehatan.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, Yessi Kumalasari. Yang terjadi, menurut Yessi, adalah kesalahan saat masuk ke dalam aplikasi. “Setiap lembaga peserta PBJS Kesehatan, diberi username dan password, untuk bisa masuk ke dalam aplikasi New Edabu (Elektronik Data Badan Usaha). Kami memberi username 10 digit, dan password 7 digit. Username setiap lembaga, pasti berbeda. Tetapi kami memberi password standar (default password) yang sama kepada setiap lembaga peserta,” kata Yessi, saat ditemui wartawan di Kantor BPJS Kesehatan Magetan, Kamis 4 Agustus 2016.

Password itu, menurut Yessi, harusnya segera diganti oleh masing-masing lembaga peserta BPJS Kesehatan. “Namun yang terjadi pada kasus SMK YKP, ada lembaga lain yang tidak sengaja masuk menggunakan username SMK YKP, dengan password standar (default password) atau belum diubah,” lanjut Yessi.

Sehingga lembaga itu bisa memasukkan data peserta baru sebagai peserta BPJS Kesehatan, pada aplikasi New Edabu SMK YKP. “Dari 6 nama yang diupadate itu, kami akhirnya menelusuri, ternyata lembaga itu adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, yang username-nya sangat mirip dengan username SMK YKP,” jelas ibu berjilbab ini.


Namun, kasus ini menurut Yessi, sudah selesai seiring permintaan dari SMK YKP untuk me-nonaktifkan 6 nama baru tersebut. “Perusahaan jasa itu, juga telah bersedia mengganti iuran yang telah dikeluarkan oleh SKM YKP. Jadi semua sudah selesai tidak ada masalah” tambah Yessi. (klik-1)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama