Petani Kuwu Blokir Akses Proyek Jalan Tol



KlikMadiun, Madiun – Pembangunan jalan tol Solo – Kertosono ruas Mantingan – Kertosono di Desa Kuwu, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun berhenti sementara. Kendaraan proyek tidak bisa menuju lokasi pengerjaan jalur cepat setelah petani memblokir akses masuknya.

Salah seorang petani Karmin, mengatakan pemblokiran itu merupakan bentuk protes mereka. Sebanyak 38 petani pemilik 23 hektare lahan sawah menuding pihak rekanan jalan tol yakni PT Nganjuk Kertosono Jaya (NKJ) sengaja menghambat aktivitas mereka.

“Jalan ke sawah dikepung tol. Kami kerepotan membawa masuk traktor ke lahan,’’ kata dia, Rabu, 29 Maret 2017.

Selain itu, Karmin mengungkapkan proyek jalan tol juga mengakibatkan saluran irigasi dari sumur dalam di area persawahan mati. Petani resah lantaran tanaman padi yang rata-rata berusia 20 hari membutuhkan banyak air. Pihak rekanan proyek diminta segera mengatasi permasalahan tersebut. “Sumur harus dihidupkan lagi,’’ ia menegaskan.

Permintaan itu, Karmin mengungkapkan sesuai dengan informasi yang disampaikan pihak rekanan proyek sebelum proses pembebasan lahan untuk proyek tol. Karena kesanggupan tersebut pemilik tanah yang terdampak pembangunan jalur cepat mempermudah proses ganti ruginya.

‘’Dulu katanya (pengaktifan sumur, pembuatan jalan ke sawah dan jalan penghubung Desa Kuwu dengan Desa Purworejo,Kecamatan Pilangkenceng) diganti pihak tol. Tapi, sampai sekarang belum terbukti,’’ ujar dia.

Handoko, petani lain di Desa Kuwu mendesak agar permintaan tersebut segera direalisasikan oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ). Apabila pihak pelaksana proyek membutuhkan kerjasama untuk mewujudkan permintaan tersebut, pihak petani sanggup membantu. “Asal tuntutan kami cepat dipenuhi,’’ ucap dia.

Manajer Pengendalian PT NKJ Bambang Widi, mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan jadwal realisasi permintaan petani. Sebab, masih membutuhkan koordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang diteruskan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menentukan titik-titik fasilitas yang diminta petani.

“Kami juga membutuhkan gambar penentuan lokasi dari petani maupun pemerintah desa untuk diusulkan ke BPJT,’’ kata Bambang. (klik-4)

Post a Comment

أحدث أقدم