Sulit Cari Tenaga Manual, Petani Madiun Beralih Gunakan Alat Modern



KlikMadiun – Berkurangnya tenaga manual atau tenaga manusia selama memasuki musim panen padi pada era saat ini, sebanyak 17 kelompok tani di 2 kabupaten Madiun dan Magetan mengikuti pelatihan mesin tanam padi yang dilaksanakan di desa Kiringan Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan. Dalam pelatihan ini, petani dikenalkan cara pengoprasian 2 mesin tanam padi yang berbeda, yakni Rice Transplanter Merk Tanikaya dan Mesin Jajar Legowo.

Pelatihan Mesin tanam ini merupakan peran dari Dinas Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Madiun, untuk membantu permasalahan dari kelompok tani. Selama pelatihan selain cara pengoprasian mesin, petugas penyuluh juga memberikan pengetahuan bagaimana seharusnya tanah sebelum digarap menggunakan mesin, artinya tanah sebelum ditanami harus diolah dahulu dengan sempurna, termasuk kedalaman, pemerataan dan harus kegemburan tanah. Intinya sebelum ditanami lahan yang akan diolah harus direndam dulu sekitar 3 sampai 7 hari. Selain itu ukuran benih padi juga harus disesuaikan dengan pola tempat benih pada Mesin.

Ahmad Suhadak selaku Petugas Pendamping dari Dinas Pertanian Dan Perikanan kabupaten Madiun mengatakan, dalam sekali tanam mesin yang terdapat 2 ubin ini, bisa menanam 20 benih padi yang ditancapkan kedalam tanah, serta jarak antara benih satu dengan yang lain sejajar,  ketebalan tanah menutupi akar benih sama dibandingkan tenaga manual.  Petani juga diberi pelatihan cara perawatan mesin serta bagaimana proses selama mengangkut alat menuju area persawahan.

” Pelatihan alat ini, selain teori kami juga melakukan praktek langsung kepada para petani, seperti cara pengoprasianya waktu proses tanam, pengecekan bahan bakar, pelumasan mesin, pemindahan mesin dari mobil angkut ke persawahan begitu sebaliknya”. terang Ahmad Suhadak



Dari Kabupaten Madiun sendiri yang mengikuti pelatihan sebanyak 5 kelompok tani, dari Kabupaten Magetan terdiri dari 12 kelompok tani.  Dalam pelatihan  perkelompok diikuti oleh 2 orang. Gunadi, Ketua kelompok tani Adil Makmur dari Desa Sareng kecamatan Geger Kabupaten Madiun mengatakan,  selama pelatihan sangat senang bisa mengoprasikan alat tanam tersebut, walaupun cuaca hujan kami antusias mengikuti pelatihan sesuai jadwal yang ditentukan oleh pihak penyelenggara, namun kami dari petani masih ada kendala saat praktek cara pengoprasianya.

“ Ya sangat membantu sekali alat tanam padi ini, apalagi saat musim panen sulit sekali mencari buruh tanam, apalagi pemuda sekarang sudah berkurang minatnya menjadi petani. mungkin kita kurang latihan saja. Yang saya rasakan bersama petani lainya, yang jelas kegiatan ini sangat membantu kami di saat panen raya tiba”.  ujar Gunadi.

Diketahui  sebelumnya, Dinas Pertanian Dan Perikanan Kab Madiun bidang Tanaman Pangan, sebelumnya sudah melakukan pelatihan dikelompok tani di desa Begal Kecamatan Kedunggalar kab Ngawi.  Pelatihan di kabupaten Magetan ini merupakan program terakhir pada anggaran APBD tahun 2017. Diharapkan dengan pelatihan mesin ini, para kelompok tani bisa menyerap dan memanfaatkan ilmu serta mengotimalkan dana kelompok untuk mendapatkan alat tersebut demi kesejahteraan bersama.( Adv).




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama