Dua Tahun Kembangkan Program Smart City, Kota Madiun Cukup Bagus


Wali Kota Madiun Maidi saat memaparkan capaian Smart City Kota Madiun
Wali Kota Madiun Maidi saat memaparkan capaian Smart City Kota Madiun

KlikMadiun - Predikat Smart City atau kota pintar tengah menjadi target di beberapa kota di Indonesia. Kota yang menerapkan smart city akan menjadi percontohan bagi kota – kota lain dalam pengaplikasian kebijakan sesuai kebutuhan setiap wilayah.


Kota Madiun salah satu kota yang terpilih untuk mengembangkan pola – pola smart city berdasarkan program andalan Wali Kota Madiun Panca Karya. Dengan tidak mengabaikan pola dasar smart city yaitu integrasi teknologi informasi dan komunikasi, Wali Kota Madiun Maidi mencoba mengkolaborasikan pembangunan infrastruktur dengan digitalisasi yang bersifat publik.


“Kita dapat Smart City 2 tahun lalu, meski masih berada di 25 urutan bawah tapi Alhamdulilah kita cukup bagus. Kalau ada satu atau dua program tidak tercapai, itu karena kemarin kendala covid-19. Anggaran ada tapi terkendala covid-19,”jelas Maidi usai acara Evaluasi II Program Smart City di Gedung Governmet Chief Information Officer (GCIO) Kamis (9/12/2021).


Dalam agenda evaluasi yang melibatkan semua OPD terkait 6 elemen dasar smart city yakni Smart Governance, Smart Living , Smart Soceity, Smart Environment, Smart Branding dan Smart Economy tersebut membahas capaian – capaian Kota Madiun dalam kurun waktu 2 tahun.




Beberapa ajuan pertanyaaan dari Asesor terkait 6 elemen dasar smart city  mampu dijawab dengan semua penjelasan dan bukti data oleh setiap OPD terkait. Ada 5 Asesor yang turut mengkaji capaian Kota Madiun yaitu Rosikin, Rudy Hartanto, Hafni Septiani, Herry Abdul Azis dan Adi Mulyanto yang bertindak selaku ketua tim Evaluasi.

 

Evaluasi Smart City tahap dua ini sekaligus menjadi ajang konsultasi orang nomor satu dalam jajaran pemerintahan kota Madiun tersebut dengan para Asesor untuk pengoptimalan capaian smart city.

“Saya harus diberi ilmu-ilmu oleh tim Asesor. Jadi kota Madiun bisa masuk di peringkat atas,” ujarnya kepada tim asesor di akhir agenda evaluasi.


Terdapat 109 indikator di dalam program smart city yang membutuhkan sentuhan inovasi. Secara keseluruhan capaian Kota Madiun sudah di atas 50%. Maidi menargetkan agar Kota Pendekar masuk dalam urutan sepuluh besar dari 100 kota pintar yang terpilih.

“Progressnya sangat baik. Kita akan mengejar, paling tidak dari 100, kita masuk dalam 10 besar,”imbuhnya.


Menurut Maidi, Kota Pintar tidak selalu mengedepankan program – program yang difasilitasi sarana Information and Technologie (IT), namun lebih diproyeksikan pada sebuah solusi keseimbangan teknologi dan penerapannya pada kehidupan sehari – hari di masyarakat.

“ Jadi smart city, kota cerdas itu tidak hanya bidang IT. Misalnya di sini (Kota Madiun) dengan membangun 6 negara (miniature) itu. Tapi dengan adanya itu, pengunjung berdatangan, lalu sampah jadi tinggi. Sampah harus jadi berkah. Tahun depan sudah tidak ada lagi sampah menggunung karena sudah dikelola dengan baik,”tutupnya.(klik-2)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama