Siasat Jitu SMAN 3 Taruna Angkasa Kota Madiun, Demi Laksanakan PTM 100 persen

 


 KlikMadiun - Kasus Covid-19 yang mulai melandai membawa banyak perubahan dalam aktivitas  masyarakat. Semua kegiatan kembali normal namun dengan mengedepankan protokol kesehatan di semua lini. Begitupun sektor pendidikan yang telah lama meminimalisasi pembelajaran tatap muka (PTM). Antusiasme yang tinggi ditunjukkan dunia pendidikan dengan dimulainya PTM di beberapa sekolah.

 

SMAN 3 Taruna Angkasa yang berlokasi di jalan Ring road  Barat Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun memulai semester II di minggu pertama tahun 2022. Sekolah mewajibkan untuk seluruh taruna taruni nya untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah.

 

“Mulai semester 2 Tahun Ajaran 2021/2022, kami sudah melayangkan surat  ke orang tua atau wali murid  untuk anak-anak wajib mengikuti tatap muka dikarenakan ada beberapa pertimbangan terutama SKB 4 Menteri yang mengijinkan untuk tatap muka. Yang kedua, sekolah kami adalah sekolah boarding school dengan alasan sekolah kami sudah 100 persen melaksanakan vaksin, baik bagi peserta didik, tenaga pendidik dan kependididkan sudah semua,”terang Hendrijanto mewakili Kepala Sekolah SMAN 3 Taruna Angkasa, Yayuk Nuryanto kepada jurnalis klikmadiun.com pada Senin (3/1/2022).

 

Penerapan protokol kesehatan (prokes) menjadi syarat mutlak bagi seluruh taruna taruni yang akan mengikuti PTM. Hasil tes PCR negtif wajib dimiliki bagi siswa sebelum tiba di asrama. Begitupun dengan penggunaan masker dan  kelengkapan sarana prasarana penunjang prokes di setiap spot lingkungan sekolah.

 

“Alhamdulilah hari ini sudah mulai berdatangan karena semua disebabkan banyak faktor salah satunya faktor transportasi jadi yang dari luar Jawa tidak bisa hadir sesuai jadwal. Dan sebagian kesulitan mencari klinik untuk tes PCR, karena hari Minggu banyak yang tutup,” tambahnya.

 

Aplikasi PeduliLindungi juga akan menjadi penunjang utama sebagai syarat wajib bagi seluruh pengunjung sekolah yang mengadopsi pendidikan kedirgantaraan tersebut.

 

“Kami sudah ajukan ke Kemenkes untuk aplikasi PeduliLindungi, hari ini kami sudah dapatkan barcode nya. Jadi ini akan membantu mendeteksi semua pemngunjung. Selama pemerintah belum mengatakan kondisi kita aman dari Covid-19, kita selalu ikuti aturan pemerintah,”tegasnya.


 Sementara itu, terkait jam pembelajaran peserta didik akan disesuaikan dengan kalender pendidikan yang sudah dijadwalkan, hanya saja tidak diterapkan secara penuh. Ada pengurangan waktu dalam setiap durasi tatap muka.

 

“Kita tetap mengikuti pembelajaran seperti biasa hanya durasi waktunya kita tidak mengambil full, yang seharusnya 1 jam mata pelajaran 45 menit, jadi hanya 35 menit 1. Kita juga menggunakan shift 4-4-2, setiap 4 jam istirahat agar ada proses sirkulasi udara di ruangan dan jadwal relaksasi untuk anak. Yang dua jam untuk istirahat sholat dan makan, jadi istirahat agak panjang. Kami juga rutinkan anak-anak untuk olahraga, selain untuk menjaga kebugaran juga untuk menjaga keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan sehingga mencapai angka yang ideal, karena itu penting bagi peserta didik yang menginginkan masuk di TNI,”terangnya.

 

Selain itu, SMAN 3 Taruna Angkasa juga menyediakan tenaga medis 24 jam bagi taruna taruni yang tinggal di asrama. Ada klinik sekolah yang selalu mensiagakan dokter dan perawat profesional untuk menjamin kesehatan peserta didiknya.

 

Harapannya dengan dimulainya PTM 100 persen ini, pemahaman belajar peserta didik kembali meningkat sehingga prestasi akademik yang dicapai juga optimal.

 

“Alhamdulillah, mulai uji coba tatap muka kemarin, pemahaman anak-anak mulai meningkat. Karena saat pembelajaran daring yang berlangsung lama beberapa waktu lalu, kami kesulitan memantau belajar anak. Kesamaptaan juga kendor. Disini, kesamaptaan benar-benar kita pantau,”tutup Hendri.(klik-2)


#sman3tarunaangkasa #kotamadiun #ptm #pendidikan

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama