Petani Porang di Kec. Kare Madiun Terpaksa Tunda Panen, Dinas Hanya Bisa Membantu Informasi




KlikMadiun – Petani porang Madiun keluhkan sulitnya menjual hasil panen yang mulai melimpah dalam setahun ini. Pasalnya, petani harus menunda panen dikarenakan pihak pabrik penyuplai tidak  menerima lagi porang dari mereka.

 

 Ratusan hektar tanaman porang yang sudah memasuki masa panen masih berjajar rapi di wilayah pertanian Madiun bagian timur.

 

“Banyak yang ripah per hari ini, waktunya panen. Tapi pabrik belum menerima suplai porang. Ada ratusan hektar siap panen di wilayah Madiun timur” keluh Rokhim, salah satu petani porang di Kabupaten Madiun, Rabu (23/2/2022).

 

Rokhim juga mengungkapkan alasan pabrik menolak suplai umbi mentah porang belakangan ini. Pihak pabrik meminta petani wajib memiliki kartu kerja tani. Kartu yang dimaksud berisi data histori penanaman porang yang akan disetor ke pabrik.

 

“Karena ada permintaan kartu kerja tani dari pabrik. Semoga OPD terkait mampu menjembatani secepatnya untuk kami. Per hari ini belum ada perputaran penjualan sama sekali. Ini akan berdampak pada penjualan bibit juga, baik umbi mentah, umbi katak ataupun spora,”lanjutnya.

 

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Supriyadi menerangkan bahwa perihal kartu kerja tani masih dalam proses pendataan petugas penyuluh lapangan.

 

“Itu terkait dengan register lahan, karena di register lahan itu ada buku catatan petani. Jadi disitu histori penanamannya minimal harus 3 tahun tercatat di buku,”papar Supriyadi.

 

“Teman – teman penyuluh sudah menyampaikan ke petani waktu ada pertemuan – pertemuan,” imbuhnya.

 

Menanggapi keluhan petani porang yang harus menunda panen dikarenakan sepinya permintaan pabrik, Supriyadi menyebutkan bahwa pihaknya hanya bisa memberikan informasi terkait keberadaan pemasok umbi porang.

 

“Tidak adanya permintaan umbi mentah porang dari pabrik mungkin disebabkan kapasitas produksi yang sudah maksimal. Kalau dinas bisanya hanya membantu memberikan informasi,”pungkas Supriyadi.(klik-2)

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama