Buntut Panjang Penerapan E-Parkir, Puluhan Eks Jukir Sleko Sambangi Kantor Dewan

 


KlikMadiun – Penerapan portal gate system untuk parkir pengunjung di Pasar Sleko, Kota Madiun hingga kini tengah menjadi polemik. Tiga bulan masa evaluasi e-parkir berdampak pada puluhan mantan juru parkir (jukir) yang hingga kini berstatus tunakarya.

 

Sebelum pemberlakuan e-parkir, jukir pasar Sleko pernah dipanggil untuk sosialisasinya. Namun tanpa ada tindak lanjut yang jelas dari pihak koordinator jukir akan kejelasan alih fungsi tugas. Menyikapi ketidakpastian itu, puluhan eks jukir Sleko mengadukan nasib ke Kantor DPRD Kota Madiun, Selasa (29/3/2022).

 

“Soalnya teman-teman (eks jukir) sudah 3 bulan menganggur, sampai ada yang tidak bisa beli susu anaknya. Kita disemayani (dijanjikan) tapi tidak ada kejelasan,”ungkap Aris Budiono, Perwakilan Serikat Buruh Madiun Raya (SBMR).

 

Ditambahkan Aris, bahwa para jukir siap berkomitmen untuk membantu pemkot Madiun dalam mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) apabila mereka kembali dipekerjakan. Menurutnya, kebijakan pemkot terkait penerapan e-parkir yang menyebutkan adanya peningkatan PAD secara signifikan berbanding terbalik dengan kesejahteraan para mantan jukir.  

 

“Kalau memang ada kebocoran (PAD) ya tolong ditindak, jangan jukir jadi korban. Teman-teman jukir siap kok mengoptimalkan PAD dengan cara langsung (pembayaran) ke dinas (Dinas Perdagangan) tanpa koordinator seperti yang dilakukan dulu. Jika alasannya karena rekomendasi dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk mencegah kebocoran PAD, dengan menghilangkan jukir , ini tidak benar,”ujar Aris.

 

Di akhir audiensi dengan para wakil rakyat itu, para eks jukir menyatakan ketegasan sikap atas tiga poin penting terkait penindaklanjutan aduan mereka. Antara lain  menyatakan, menolak penerapan e-parkir di pasar tradisional di wilayah Kota Madiun. Kemudian mereka juga menolak e-parkir di lokasi lainnya yang menghilangkan mata pencaharian juru parkir. Terakhir yakni meminta agar Pemkot Madiun mempekerjakan kembali para jukir Pasar Sleko.

 

Sementara itu, jajaran DPRD Kota Madiun yang hadir menemui puluhan eks jukir Pasar Sleko yaitu Ketua DPRD Andi Raya, Wakil Ketua I DPRD Istono dan Wakil Ketua II Armaya. Menanggapi keluhan para jukir, Andi Raya meminta mereka untuk bersabar akan penempatan baru yang nantinya menggunakan tenaga jukir.

 

“Saya harap teman-teman jukir bersabar dulu. Kita berkoordinasi dengan baik. Karena Pemkot punya banyak tempat yang nantinya bisa mereka tempati. Yang jelas tidak mungkin portal itu akan dilepas,”tandasnya.(klik-2)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama