Jadi Narasumber Pelatihan Guru Inklusi, Wali Kota Madiun Berpesan : ‘Jika metode disukai anak, guru juga akan dicintai anak’

 



KlikMadiun – Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Pendidikan menggelar pelatihan untuk para guru dengan tema ‘Pelatihan Guru Inklusi’ di Graha Mangga selama tiga hari yaitu mulai 2 sampai 4 Juni 2022.

 

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru di sekolah reguler sebagai penyelenggara pendidikan inklusi agar mampu memahami konsep pendidikan inklusi dan melayani keberagaman peserta didik yang berkebutuhan khusus.

 

Sebanyak 106 guru PNS dan non PNS dari satuan pendidikan TK, SD dan SMP mengikuti pelatihan yang menggandeng tim dari Universitas Negeri Surabaya sebagai narasumbernya.

 

Wali Kota Madiun Maidi yang hadir di acara penutupan pelatihan Guru Inklusi sebagai narasumber, mengatakan bahwa cikal bakal perubahan suatu daerah itu berasal dari dunia pendidikan.

 

“Di dunia itu yang abadi perubahan. Perubahan yang baik itu berasal dari SDM yang berkualitas. Sedangkan SDM yang baik itu harus diawali dengan pendidikan yang baik dan ilmu pengetahuan,”papar Maidi, Sabtu (4/6/2022).

 

Apalagi pendidikan inklusi yang mengharuskan guru-guru mampu menangani berbagai problematika peserta didik yang beragam.

 

“Pendidikan inklusi ini pendidikan khusus. Semua guru harus memahami metode-metode pembelajaran, makanya kita datangkan beberapa professor dari Unesa untuk memberikan ilmunya bagaimana anak-anak khusus di sekolah inklusi ini bisa mencintai gurunya,”papar pria yang pernah puluhan tahun berkecimpung di dunia pendidikan ini.

 

Dengan metode pembelajaran yang tepat, maka semua peserta didik akan menyukai pelajaran yang disampaikan sekaligus mencintai gurunya. Kemudian akan berdampak baik untuk tumbuh kembang anak.

 

“Jika metodenya disukai anak, maka guru juga kan disukai anak. Dengan begitu anak itu pertumbuhannya akan baik. Oleh sebab itu kita berikan pembekalan khusus juga,”tandasnya.

 

Guru inklusi diharapkan mampu memberi kemudahan dalam pembelajaran peserta didik yang beragam dan berkebutuhan khusus.

 

“Dengan peembentukan karakter guru yang baik dan menerapkan metode inklusif ini anak-anak jangan sampai mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Sehingga target yang telah ditetapkan di kurikulum bisa dicapai,”tutup Maidi.

 

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati bahwa guru di sekolah inklusif dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang bermutu kepada siswa siswi yang berkebutuhan khusus.

 

“Di sekolah regular baik negeri maupun swasta dituntut untuk memahami konsep pendidikan inklusi sehingga mampu memberikan pelayanan yang bermutu untuk peserta didik yang beragam,”pungkasnya.(klik-2/adv)

 



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama