Dinas Pertanian dan Perikanan Gelar Saresehan Masalah Pertanian



KlikMadiun – Untuk mengetahui permasalahan yang di hadapi para Kelompok tani, khususnya petani padi, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun mengelar saresehan di area persawahan milik Kelompok Tani Kertoyoso, Desa Kertobanyon Kecamatan Geger, Rabu 25 Oktober 2017.

Acara saresahan juga diawali dengan kegiatan petik padi bersama Bupati Madiun,  berserta rombongan.

Acara saresehan dihadiri sedikitnya 200 petani dari 5 kelompok tani di 5 desa di wilayah Kecamatan Geger, yakni Desa Kertobanyon, Desa Kertosari, Desa Kranggan, Desa Kaibon dan Desa Sangen. Sarasehan ini, menjadi ajang curhat para petani, tentang permasalahan yang mereka hadapi.

Pada kesempatan itu, Bupati Madiun Muhtarom mengatakan, Kabupaten Madiun merupakan salah satu daerah penyangga pangan nasional. "Sebagai daerah penyangga, Kita harus meningkatkan jumlah produksi padi, dengan terus menekan  biaya produksi, sehingga bisa menekan kerugian jika mengalami gagal panen," kata Muhtarom.

“Kalau Kabupaten Madiun mengalami gagal panen, maka akan menjadi permasalahan nasional juga," tambah Muhtarom.

Untuk mendukung program pemerintah tersebut, para petani menyampaikan permasalahan yang dihadapi. Yaitu krisis air saat musim kemarau. Petani membutuhkan sumur pompa, untuk mengatasi krisis air di musim kemarau. Petani berharap ada bantuan  sumur sibel untuk mengairi sawah.

Basuki, salah satu ketua kelompok tani di Kecamatan Geger mengatakan, masalah sumur pompa merupakan kunci sukses tanam padi.  "Memudahkan petani tidak hanya masalah air saja, alat tanam padi juga membantu. Makanya sangat terbantu adanya sarana saresehan seperti ini untuk mencati dolusi pernasalahan petani," kata basuki.



Kepala Bidang Penyuluh sarana dan prasarana Dinas Pertanian dan perikanan Kabupaten Madiun Teddy Sujoko mengatakan, acara saresahan ini untuk mengatahui permasalahan petani, terutama para gapotan di tiap kecamatan untuk menunjang suksesnya pangan nasional. "Maka batuan alat salah satunya sumur pompa, harus sesuai permintaan petani. Dan dengan saresehan bersama Bupati, agar tahu permasalahan petani,l. Tujuannya untuk menunjang suksesnya pertanian, terutama tanaman pangan maka kami menyiapkan tenaga di lapangan agar selalu meningkatkan produksi pangan," kata Teddy Sujoko.

Selain itu, diungkapkan juga program pemerintah bersama bank BNI, tentang manfaat Kartu Tani bagi para petani. Kartu Tani bisa menjadi asuransi, bila petani mengalami musim gagal panen. Petani bisa mengklaim ganti rugi hingga Rp6 juta jika gagal panen. Dengan syarat, tiap anggota kelopok tani membayar iuran asuransi sebesar Rp180 ribu untuk masa satu kali panen kepada kelompok tani mereka. (adv)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama