Promosikan Potensi Madiun, Dalam Ajang Festival Batik 2017


KlikMadiun – Dalam mengenalkan potensi daerah serta mengangkat batik lokal, Pemerintah Kabupaten Madiun melalui DISPARPORA ( Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga) menggelar ajang ”Festival Batik 2017”. Ajang yang digelar baru dua kali ini, merupakan jembatan even rutin setiap tahun sekali dalam mempromosikan potensi budaya dan pariwisata setempat, ajang ini tidak hanya diikuti oleh 40 peserta umum, tetapi juga ada peserta di luar Madiun. Tidak ketinggalan pula  diikuti dari Organisasi Perangkat daerah atau OPD, yang berjumlah 37 peserta.

Isbani, selaku Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Kab Madiun mengatakan, bahwa festival yang di gelar di Alun-Alun Mejayan bertujuan memperdayakan serta mempromosikan batik khas Madiun, ini juga merupakan even fashion show yang ke dua kali. Selama di gelar antusias peserta model diatas catwalk cukup memukau, ini karena mereka tampil all out. Dan ini cukup menghibur serta mendapat tanggapan yang luar biasa dari masyarakat Madiun.

“ Ajang festival batik 2017 ini tidak hanya sekedar fashion show, tapi merupakan event untuk mengangkat batik lokal, terutama pembatik – pembatik yang ada di Kabupaten Madiun. Sekaligus memberikan motivasi mereka untuk lebih membuat kreasi-kreasi batik. Yang terpenting kegiatan ini tidak hanya glamournya saja, minimal bisa memberikan nilai tambah bagi industry batik untuk bergairah kembali.  Diharapkan juga bisa menjadi sarana mengangkat potensi pariwisata agar tidak kalah dengan daerah lain”, terang Isbani.

Dalam festival batik kali ini, menampilkan aneka busana dengan berbagai motif  batik khas Kabupaten Madiun, ini bisa dilihat dari rancangan serta modelnya tak kalah dengan daerah lain. Dan juga yang mencerminkan potensi wilayah setempat. seperti motif pertanian misalnya tertuang dalam batik bermotif gabah sinawur, batik porang tertuang dalam tanaman porang, juga motif bunga melati dan kenanga.

Perlu diketahui, di Kabupaten Madiun sendiri saat ini ada 10 kelompok perajin batik yang memproduksi batik tulis maupun cap. Dari 10 pengrajin batik yang ada diantaranya,  satu pengrajin di Kecamatan Madiun, satu di Kecamatan Balerejo, di Kecamatan Pilangkenceng, dua di Kecamatan Kebonsari, dua di Kecamatan Wungu, satu di Kecamatan Sawahan dan satu lagi di Kecamatan Dolopo.

Diharapkan nantinya para kelompok pembuat batik bisa terus termotivasi, serta menjadi salah satu destinasi wisata untuk mendokrak aspek di bidang pariwisata, ekonomi serta budaya setempat.  Melalui Ajang festival batik ini secara otomatis bisa mengenalkan batik daerah ke masyarakat luas, baik kancah Lokal, Regional, hingga Internasional.   (klik-3).



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama