Kepala BNPB Tinjau Lokasi Bencana Longsor



KlikMadiun - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei meninjau lokasi bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Minggu 2 April 2017. Dia datang bersama Deputi bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tri Budiarto serta rombongan.

Di bawah hujan gerimis Minggu sore itu Willem Rampangilei berbincang dengan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Rektor Universitas Gajah Mada, Prof Ir Dwikorita Karnawati, MSc, PhD. Mereka menyaksikan langsung upaya petugas menggunakan alat berat melakukan pencarian korban yang tertimbun longsor.

Menurut Willem, pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat untuk tindakan cepat di lokasi bencana longsor Desa Banaran selama 14 hari terhitung sejak 1 April saat kejadian dan pencarian korban hari pertama.

"Pemerintah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung sejak kemarin tanggal 1 April. Sehingga sampai 14 April kita melakukan upaya semaksimal mungkin untuk darurat bencana longsor ini,” kata Willem.

Namun, bila dalam masa tanggap darurat itu masih dirasa perlu diperpanjang lagi, maka bisa saja diperpanjang. “Kalau perlu ditambah, nanti bisa ditambah. Tentu dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan. Sekarang ini kita berkonsentrasi pada tanggap darurat hingga 14 April,” jelas Willem.

Pada kesempatan tersebut, BNPB menyerahkan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. Bantuan dana siap pakai sebesar Rp 500 juta tersebut disampaikan secara simbolis oleh Deputi bidang Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto kepada Bupati Ipong Muchlissoni disaksikan Willem Rampangilei dan Dwikorita Karnawati di lokasi bencana.

Pantauan di lapangan, upaya pencarian korban yang tertimbun tanah longsor terus dilakukan, meski di bawah hujan gerimis. Dari pencarian yang dilakukan menggunakan sejumlah alat berat sampai Minggu sore, dua korban tewas ditemukan atas nama Katemi (70 tahun) dan anaknya, Iwan (40 tahun). Keduanya ditemukan di reruntuhan rumahnya yang tertimbun tanah. (klik-5)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama