Menurut Menik Dwi Astuti, salah satu warga yang mengetahui kejadian tersebut menjelaskan bahwa bangunan sekolah tersebut tiba-tiba roboh sesaat setelah keseluruhan siswa telah pulang dari proses belajar mengajar. Selain bangunan yang telah berusia lebih dari tiga puluh tahun tersebut diduga penyebab roboh dan apalagi kondisi beberapa hari terakhir hujan yang terus menerus terjadi.
"Seperti ada angin, trus dari selatan ke utara bangunan ambruk dan kemudian baru teras. Sepertinya bangunannya memang sudah tua,"ujar Menik Dwi Astuti saat melihat dilokasi kejadian.
Sedangkan salah satu guru mengungkapkan bahwa sebelum ambruknya bangunan tersebut pada pagi harinya proses belajar mengajar masih berjalan. Dan tidak ada tanda-tanda bangunan akan roboh. Hanya diakui bahwa sebagian plafon terpantau menua dan rusak karena dimakan usia.
"Waktu pelajaran ya gak ada apa apa, tapi ada atap yang rusak dan akhirnya belajar di teras, saya rasa nggak ada apa apa meski dua hari hujan kemungkinan tua dan lapuk,"kata Nenik Ika Rahmawati saat dikonfirmasi disekitar puing puing bangunan yang roboh, Rabu (29/11/2017).
"Selain itu sudah lebih dari 30 tahun belum ada renovasi dari pihak yayasan maupun lembaga terkait. Meski demikian kita bersyukur tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah,"imbuh Nenik.
Sementara kedepannya dan guna tetap berjalannya proses belajar mengajar untuk enam belas anak didik Paud Insan Cendikia direncanakan akan belajar sementara di rumah salah seorang warga desa setempat.(klik-2)
Posting Komentar