KlikMadiun - Inspektur Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono
buka suara terkait dilimpahkannya laporan dugaan adanya penyalahgunaan dana
Bantuan Keuangan Kabupaten (BKK) dari Kejaksaan Negeri ke pihak Inspektorat
Kabupaten Madiun. Dana yang seyogyanya digunakan untuk pelaksanaan Pilkades
serentak di 143 Desa se-Kabupaten Madiun pada Desember 2021 lalu dengan jumlah
mencapai 8 milyar rupiah.
Diungkapkan Agus bahwa berkas
laporan tersebut telah berada di meja kerjanya yang notabene bertindak sebagai
Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Kabupaten Madiun. Pihaknya telah
menyiapkan program untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
“Kemarin terkait BKK Pilkades
sudah diserahkan ke APIP untuk ditindak lanjuti. Dan kita sudah membuat program,
setelah lebaran (1443 H/2022 M) akan kita tindak lanjut,” ungkap Agus kepada
jurnalis klikmadiun.com saat dijumpai di kantor Inspektorat Kabupaten Madiun,
Kamis (28/4/2022).
Lebih lanjut dikatakan mantan Kepala Bakesbangpol tersebut, bahwa
pihaknya tengah menunggu hasil laporan pertanggung jawaban dari setiap desa
yang menyelenggarakan pemilihan kepala desa.
“Dari Kejaksaan diserahkan ke kita, nanti akan
kita tindaklanjuti sejauh mana penggunaan dari pada BKK Pilkades tersebut.
Nanti akan kita lihat dari dokumen-dokumen pertanggung jawaban,”tegas Agus.
Dirinya mengatakan besaran
anggran BKK setiap desa tidak sama dikarenakan menyesuaikan jumlah dusun yang
digunakan untuk tempat pemungutan suara (TPS).
“Jumlah BKK-nya itu kan
bervariasi. Mulai dari 55 juta rupiah per desa, hingga maksimal 85 juta rupiah.
Itu untuk mendukung pelaksanaan pilkades,”kata Agus.
“Besar kecilnya julah BKK
tergantung pada jumlah TPS, karena kebijakan ini dalam rangka pandemi Covid19.
Masing-masing dusun ada satu TPS, sehingga semakin banyak dusun semakin banyak
kebutuhannya untuk penunjang prokes, jadi semakin besar kebutuhannya,”tandasnya.
Agus mengaku bahwa nanti setelah
seluruh laporan pertanggung jawaban dari desa telah terkumpul di mejanya,
pihaknya akan melakukan audit dengan sistem random sampling.
“Setelah kita terima, nanti kita
pelajari untuk diaudit. Kita ambil sample acak nanti, beberapa desa. Kira-kira
60 hari kerja semua pekerjaan itu sudah tuntas,”pungkasnya.(klik-2)
Posting Komentar