Klikmadiun.com – Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Madiun
mengundang koordinator juru parkir (jukir) di Pasar Besar Madiun (PBM) guna
melakukan dialog langsung terkait rencana penerapan ‘one gate system’ pada Selasa (17/1/2023) di ruang rapat Kantor
Disperindag Kota Madiun.
Dalam dialog internal tersebut, beberapa koordinator yang
hadir mempertanyakan kejelasan nasib mata pencahariannya kelak ketika sistem
portal telah diterapkan. Seperti diketahui, penggunaan portal akan mempermudah
pengelolaan parkir yang berdampak pada pemangkasan penggunaan sumber daya
manusia.
“Kami mengundang koordinator parkir untuk membahas
pengelolan parkir dengan manajemen yang baru. Prinsip pengelolaan nantinya
tetap akan mempertimbangkan dua kepentingan yakni kepentingan manajemen baru
dengan kondisi existing jumlah parkir
yang ada,”ujar Kepala Disperindag Anshar Rasidi yang secara langsung memimpin
dialog.
Namun, terdapat perbedaan data jukir aktif yang dihimpun Disperindag dengan jumlah di
lapangan. Data Disperindag tertulis sebanyak 61 jukir aktif yang setiap hari mengelola
penataan parkir di PBM, sedangkan jumlah di lapangan diperkirakan mencapai 100
orang lebih.
“Dalam pembahasan tadi ternyata ada selisih jumlah data
jukir, menurut pendataan kami ada 61 orang tapi disampaikan bahwa jumlah di
lapangan ada 100 lebih. Perbedaan data ini yang harus diteliti dulu, karena ini
terkait dampak sosial. Jadi ketika diambil kebijakan nanti, tidak ada masalah
terkait selisih data ini, semua bisa berjalan dengan baik,”terangnya.
Lebih lanjut, Anshar mengatakan bahwa penerapan sistem
portal tetap akan melibatkan jukir sebagai karyawan perusahaan yang berhasil
digandeng pemerintah dalam pengelolaannya.
“Sesuai rencana, kita akan tetap mempekerjakan mereka. Namun
terkait selisih jumlah jukir tersebut yang akan kami lakukan penelitian,”lanjutnya.
Dirinya juga mengungkapakan bahwa pemerintah tak lagi khawatir
terkait polemik yang bakal terjadi pasca penerapan sistem portal nantinya. Penempatan
tenaga jukir akan menjadi perhatian khusus pemerintah.
“Manajemen baru nanti tidak mengutamakan analisis bisnis
saja, akan memperhatikan kesejahteran mereka. Sebenarnya kalau memang menjadi
polemik pasti bisa diatasi, polemik itu biasa dari suatu perubahan,”tutupnya.(klik-2)
Posting Komentar