Dinsos Madiun Lepaskan Warga dari Pasung





KlikMadiun – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Madiun bersama Puskesmas Kebonsari melepaskan Suwito (49) warga penderita gangguan jiwa dari pasung di Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Jawa Timur, Kamis 16 Februari 2017.
Pelepasan dari pasung, dipimpin langsung Kepala Puskesmas, dr Sarjono Rahadi dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang dikoordinatori Fathur Rohman. Pelepasan dilakukan setelah perkembangan Suwito semakin baik. “Sebenarnya Suwito ini bisa diajak komunikasi. Tapi keluarga memang harus bersabar dan rajin mengajak komunikasi. Peran keluarga sangat dibutuhkan,” kata Fathur Rohman.
Menurut dr Sarjono, kondisi kesehatan fisik Suwito cukup bagus. Dengan tinggi badan 170 centi meter memiliki berat badan 71 kilogram. “Kondisi kesehatan fisiknya bagus. Tinggi dan berat badan seimbang. Tekanan darah juga normal, 130,” terang dokter Sarjono.
Menurut Sarjono, sebelum membebaskan Suwito dari pemasungan, tim telah berkoordinasi dengan pihak keluarga, terutama Ny Wiji, orang tua Suwito. “Kami akan tetap membantu memantau kondisi pasien. Tentu saja sambil terus memberikan obat sesuai dosis yang seharusnya diberikan. Sewaktu-waktu keluarga bisa melaporkan ke Puskesmas bila terjadi sesuatu yang tidak wajar,” kata Sarjono.
Senada dengan dokter Sarjono, Fathur Rohman selaku koordinator TKSK siap mendampingi keluarga dalam menangani Suwito. Menurutnya, keluarga harus berusaha memberanikan diri melepaskan Suwito dari pemasungan.
Sementara itu Ny Wiji mengungkapkan, Suwito mengalami kelainan jiwa sejak umur sekitar 18 tahun. Waktu itu, Suwito bekerja di sebuah pabrik di Surabaya tiba-tiba pulang dan menunjukkan tingkah laku yang tidak wajar, sehingga keluarga pun bingung.
“Pulang dari Surabaya tampak aneh, tidak bisa bicara. Kami juga tidak tahu, waktu itu pulang dari Surabaya ke Madiun naik apa, karena tidak bisa diajak bicara,” ujar Ny Siti mengisahkan tentang perilaku anaknya.
Kondisi kejiwaan Suwito makin lama makin mengkhawatirkan. Dia sering berteriak-teriak sehingga mengganggu keluarga. Bahkan membuat keluarga menjadi ketakutan. Beberapa kali, keluarga sudah berusaha membawa Suwito ke Rumah Sakit Jiwa, antara lain ke Solo, Lawang Malang dan Klinik Penyakit Jiwa di RSUD Dr Soeroto Ngawi. Karena tidak kunjung sembuh, maka pihak keluarga terpaksa memasung di belakang rumahnya sejak beberapa tahun yang lalu. (klik-5)

Post a Comment

أحدث أقدم