Banjir Mengganggu Aktivitas Warga di Ngawi



KlikNgawi – Warga Kabupaten Ngawi terusik oleh banjir seiring cuaca ekstrem yang berlangsung saat ini. Aktivitas sebagian dari mereka yang tinggal di lima wilayah Kecamatan, yakni Kwadungan, Geneng, Pangkur, Padas, dan Ngawi terganggu akibat meluapnya Sungai Bengawan Madiun ke pemukiman dan jalan.

Pedagang makanan kecil terpaksa mengantarkan dagangan ke warung dengan berjalan kaki. Sebab, sepeda motor sebagai sarana transportasi yang dimiliki tak mampu menembus jalan yang tergenangi air dengan ketinggian antara 10 – 60 sentimeter. Sejumlah pelajar juga tak dapat pergi ke sekolah.

Aurelia Zalfa, 10 tahun, salah seorang siswa Madrsah Ibdtidaiyah Negeri Tirak, Kwadungan, mengungkapkan sudah tiga hari harus mengurungkan niat untuk belajar di sekolah selama sepekan terakhir. Banjir terjadi pada Sabtu, 25 Februari 2017; Selasa dan Kamis pekan ini. “Kalau banjir, sekolah diliburkan,’’ ucap dia, Kamis, 2 Maret 2017.

Wiwin Hidayat, warga Desa Simo, Kecamatan Kwadungan mengatakan banjir pada Kamis ini mulai menggenagi pemukiman dan jalan sekitar pukul 02.00. Hal itu setelah hujan deras mengguyur sejumlah wilayah sejak Rabu sore kemarin di antaranya Ponorogo yang menjadi hulu Sungai Bengawan Madiun. “Juga daerah sini (Kwadungan),’’ ucap perempuan berusia 37 tahun ini.

Banjir yang terjadi menggerakkan tim Search and Rescue (SAR) dari berbagai institusi turun ke lapangan. Petugas membantu agar luapan air tidak terlalu menghambat aktivitas warga. Di jalur alternatif yang menghubungkan Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi dengan Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, misalnya, diterjunkan dua perahu karet di Desa Simo, Kwadungan.

Wakil Kepala Polres Ngawi, Kompol Suhono, mengatakan perahu karet itu digunakan untuk membantu warga khususnya pejalan kaki yang hendak melintasi jalur alternatif tersebut. Selain itu, sebagai persiapan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menyelamatkan warga maupun barang berharga yang hanyut oleh banjir. (klik-4)

Post a Comment

أحدث أقدم