Pilkada Madiun, Massa Serbu Kantor KPUD Kota Madiun


KlikMadiun - Aksi penculikan terhadap salah satu juru kampanye pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota serta aksi penyerbuan sejumlah massa ke Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Madiun Jawa Timur mewarnai Pilkada di kota setempat. Dengan ketangkasan dan kesigapan personel, aksi yang merupakan bagian dari simulasi Gladi Lapang Sistem Pengamanan Kota

(SISPAMKOTA) dalam pengamanan pilkada tersebut dapat digagalkan. Sementara dari pantauan polisi, dalam pilkada banyak titik kerawanan terjadi, namun ada beberapa yang menjadi atensi untuk dilakukan penanganan serius yakni dalam tahap pemungutan suara, masa kampanye terbuka dan penghitungan suara.

Iring iringan kendaraan nampak terjadi di Jalan Pahlawan Kota Madiun Jawa Timur. Sebuah mobil berwarna hitam yang diduga rombongan penculik dan telah menyandera seorang juru kampanye salah satu pasangan calon peserta pilkada dihadang petugas Satreskrim Polres Madiun Kota. Aksi duel antara pelaku penculikan dengan petugas sempat terjadi dan akhirnya berhasil dilumpuhkan serta diamankan di kantor polisi.

Selain itu, massa yang tidak terima pasangan calonnya tidak lolos dalam pemilihan umum tersebut mengamuk dengan mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah. Karena mengkhawatirkan dan membuat kericuhan dalam pelaksanaan pilkada, akhirnya dihadang dan dibubarkan oleh beberapa personel kepolisian, baik dari Shabara Polres Madiun Kota dan juga dari Satuan Brimob Polda Jatim. Bahkan untuk membubarkannya petugas mengerahkan kendaraan Water Cannon dan massa pun dapat dibubarkan .

Namun adegan ini hanyalah Simulasi Gladi Lapang Sistem Pengamanan Kota (SISPAMKOTA) dalam pengamanan pilkada, yang digelar tiga pilar, yakni TNI/POLRI dan Linmas Kota Madiun.

Menurut AKBP Sonny Mahar Budi Adityawan, Kapolres Madiun Kota menjelaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk menggambarkan titik rawan ataupun analisa ancaman yang setiap saat muncul pada tahapan pilkada. Dan juga untuk menggambarkan bagaimana penanganan serta tata cara penanganan potensi kerawanan itu terjadi.

“Ini untuk memberikan gambaran titik rawan maupun bagaimana nantinya dalam penanganannya. Sekaligus untuk memberikan gambaran terhadap petugas TNI/POLRI maupun Linmas yang turun langsung dilapangan dalam penanganan,”kata AKBP Sonny Mahar Budi Adityawan, Kapolres Madiun Kota, usai simulasi di Kota Madiun kepada wartawan, Kamis (11/1/2018).

“Untuk titik kerawanan pada dasarnya semua memiliki kerawanan pada tahapan pilkada. Namun untuk pengamanan mengatensikan sejumlah
tahapan yang patut diperhatikan yakni pada saat pemungutan suara, kampanye terbuka dan pada saat penghitungan suara,”imbuh Sonny. Sementara guna mengatasi hal tersebut dan untuk pengamanan pilkada, menerjunkan 1300 personel yang merupakan gabungan dari TNI/POLRI dan Linmas.(klik-3)

Post a Comment

أحدث أقدم