KlikMadiun-Hujan yang terus menerus mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun Jawa Timur beberapa hari terakhir dikhawatirkan ancaman banjir dan tanah longsor sewaktu waktu dapat terjadi. Guna mengantisipasi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun telah melakukan pemetakan daerah-daerah yang rawan longsor dan banjir seperti yang disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Madiun Edy Hariyanto saat menggelar jumpa pers bersama awak media, Selasa (12/12/2017).
Diharapkan warga masyarakat selalu waspada dan berhati hati jika kondisi terlihat mengancam keselamatan bersama.
"Untuk titik rawan tanah longsor di wilayah Kabupaten Madiun ada di wilayah Dagangan bagian atas, kecamatan Kare ada di Desa Bolo, Bodag dan Kepel. Sedangkan di Kecamatan Gemarang ada di wilayah Desa Batok, Winong dan Tawangrejo,"kata Edy Hariyanto usai jumpa pers di sebuah Rumah Makan Madiun.
Selain memberikan himbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada, kami juga telah melakukan pemasangan banner dan spanduk disejumlah wilayah yang rawan bencana. Dan juga selalu berkoordinasi dengan jajaran Camat serta Kepala Desa,"imbuh Edy.
Sedangkan untuk bencana banjir di wilayah Kabupaten Madiun yang menjadi langganan adalah di wilayah Tempursari.
"Hal ini selalu terjadi jika di wilayah Lereng Gunung Wilis diguyur hujan lebat, sudah dapat dipastikan menjadi langganan banjir di wilayah Tempursari tersebut,"ungkap Edy kepada wartawan.
Sementara dari data BPBD Kabupaten Madiun dalam kurun tiga tahun terakhir tercatat bencana banjir dan tanah longsor terus mengancam. Untuk tahun 2015 tercatat berjumlah 17 kali banjir dan longsor berjumlah 21. Untuk tahun 2016 bencana banjir berjumlah 14 dan longsor berjumlah 21. Sedangkan untuk tahun 2017 ini tercatat ada 6 dan longsor berjumlah 23.(klik-3)
Posting Komentar