Klikmadiun.com – Ada aksi unik yang dilakukan LSM Pentas Gugat Indonesia (PGI) saat unjuk rasa pada Kamis (15/9/2022) lalu. Sembari terus menggaungkan gerakan anti korupsi, para relawan PGI memperagakan adegan layaknya ritual tolak bala sebagai bentuk sarkasme atas kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Madiun yang tak segera menuntaskan penanganan laporan dugaan korupsi.
Mulai dari aksi tebar garam hingga
tabur bunga di depan kantor Kejari Madiun. Ritual tebar garam dilakukan di
seputar area gedung Kejari Madiun bermakna agar Kejari Kabupaten Madiun
terhindar dari pengaruh jahat dalam penegakan hukum terkait penuntasan dugaan
kasus-kasus korupsi. Sedangkan tabur bunga sebagai simbol pengingat kepada
Kejari Madiun untuk senantiasa mengingat jasa para pahlawan kemerdekaan yang
rela mengorbankan nyawa sehingga Ibu Kajari dan jajaran penyidik bisa hidup
sejahtera sebagai korps Adhyaksa. Sehingga hanya dengan penegakan hukum yang
solid sudah cukup untuk menghargai jasa para pahlawan.
Selain dua aksi sentilan
tersebut, PGI juga menyerahkan sepaket jamu yang dikemas apik layaknya parsel
di hari – hari besar. Isi parsel pun sarat dengan pesan yang ditujukan untuk
petugas Kejari. Ada tolak angin yang memiliki arti supaya petugas Kejari
Kabupaten Madiun tidak gampang ‘masuk angin', sebab penegak hukum wajib menjaga
martabat untuk tidak menerima gratifikasi.
Kemudian terdapat jamu sehat
lelaki atau kuku bima yang dimaksudkan agar para penyidik senantiasa
"perkasa dan tidak main mata" dalam penegakan hukum. Selalu mawas
diri bahwa penyidik adalah penegak hukum bukan "bumper" pihak-pihak
tertentu.
Terakhir, ada jamu galian singset
khusus untuk orang nomor satu di jajaran Kejari Madiun.
“Agar Ibu Kajari Kabupaten Madiun semakin menghargai masyarakat anti korupsi dengan memberi pelayanan prima dan bekerja memuaskan dalam penegakan hukum, terutama penanganan dugaan-dugaan korupsi di Kabupaten Madiun,”tandas Sudjono, Koordinator PGI, usai orasi pada Kamis (15/9).(klik-2)
Posting Komentar