Hasil Jajak Pendapat Cawabup Madiun 2024 Telah Tersiar, Ada Satu Nama Tokoh NGO Mencuat di Antara Deretan Politikus


foto : unggahan salah satu influencer di sosial media. 


Klikmadiun.com – Memasuki musim Pilkada 2024, publik kian ramai memperbincangkan bursa Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Madiun. Salah satu lembaga yakni Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Merdeka Madiun (UNMER) telah merilis hasil jajak pendapat Cabup dan Cawabup Madiun pada 7 Mei lalu.


Rilis hasil jajak pendapat secepat kilat beredar melalui pemberitaan media maupun sosial media. Dalam rilis juga tercatat jumlah responden yakni 5.000 peserta sekaligus dicantumkan jenis pekerjaan ataupun pendidikan responden secara global.


Ada beberapa nama masuk dalam bursa Cabup yaitu Hari Wuryanto mantan Wabup Madiun 2018 – 2023, disusul Ahmad Dawami mantan Bupati Madiun 2018-2023, kemudian ada nama Sirojul Kahfi founder Kahfi Corp, Slamet Widodo Ketua Bawaslu Kabupaten Madiun, di urutan ke lima ada nama Fery Sudarsono Ketua DPC PDIP Kabupaten Madiun. Dan masih ada beberapa nama lagi yang masuk dalam bursa termasuk salah satunya adalah nama Tontro Pahlawanto, Pj Bupati Madiun saat ini.


Sementara itu, dalam deretan Cawabup terpampang nama Sri Purwati (istri mantan Bupati Madiun Muhtarom), Mujono Ketua DPD Golkar Kabupaten Madiun, Bambang Sunarja Ketua Umum IKSPI Kera Sakti dan beberapa nama lain. Menariknya dalam bursa Cawabup muncul satu nama dari kalangan tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat atau Non Governance Organization (NGO). Dalam hal ini mencuat nama Koordinator Pentas Gugat Indonesia (PGI) Heru Kuncahyono di deretan hasil jajak pendapat Cawabup Madiun 2024.


Pentas Gugat selama ini tersohor menjadi satu-satunya NGO di Madiun yang konsen berani melawan praktik korupsi secara terbuka. Ketika nama sang Koordinator muncul dalam bursa Cawabup, pria yang akrab disapa Herukun tersebut mengaku terkejut.


"Kaget, idealnya Cabup, bukan ban sereplah", kelakarnya sambil tertawa.


Herukun mengungkapkan bahwa salah satu netizen sempat mengirimkan pesan singkat yang sangat bermakna menurutnya.

‘Aku bangga, masih terselip satu nama yang bisa kupercaya, di akhir urutan’

‘Bagaimana bisa nama Anda masuk dan diperbandingkan dalam deretan orang-orang itu?’

Foto : Herukun, Koordinator NGO PGI

Herukun menanggapi bijaksana pesan singkat tersebut. Menurutnya, hasil ini adalah simpul kecil kemenangan segelintir media yang tekun menaikkan berita tentang "polah" gerakan moral Pentas Gugat. Sehingga masyarakat mendapat kontra informasi dari berita-berita mainstream.


"Akhirnya berimbang dan masyarakat pembaca dapat menarik kesimpulan. Dari sini lahirlah harapan,"jelasnya, Jumat (10/5).


Selanjutnya Herukun berpendapat sejauh ini kepemimpinan hanya berpotensi dipegang oleh mereka yang "mampu". Mampu dalam segi finansial dan jago lobi-lobi, bukan memiliki mental dan karakter kuat mengawal negeri.


Menurutnya, problem utama di Kabupaten Madiun bukan persoalan baik buruknya program, melainkan awetnya budaya korupsi.


"Kontestasi disini baru tahap bagaimana merebut kekuasaan, dan saya belum melihat ada gairah istimewa dari orang-orang berduit yang fokus membangun daerah,"cetusnya.


Dirinya berharap, semoga Kabupaten Madiun segera mendapatkan pemimpin yang memiliki rekam jejak baik dan berani melawan korupsi demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.


"Pemimpin baik lahir dari rekam jejak yang relatif baik, dari proses yang baik, bukan orang karbitan, bukan beli kucing dalam karung, bukan tokoh kotak pandora, dan yang pasti bukan hobi maling", tutupnya.(klik-2)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama