Ketua DPRD Kota Madiun Gelar Audiensi Dengan BEM Madiun, Apa Saja Poin Tuntutan?


Kota Madiun, klikmadiun.com - Sebagai wujud menindaklanjuti aksi demo di akhir bulan Agustus kemarin, DPRD Kota Madiun dan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Madiun menggelar audiensi pada Rabu (1/10) di Kantor DPRD Kota Madiun. 

 

Audiensi tersebut merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap dinamika bangsa. Aspirasi yang dibawa mahasiswa diterima langsung oleh Ketua DPRD Kota Madiun, Armaya. Ia mengapresiasi langkah mahasiswa yang tetap konsisten mengawal isu-isu kebangsaan.


“Ini hal yang membanggakan, karena mahasiswa masih peduli dengan kondisi bangsa. Insyaallah, aspirasi yang disampaikan akan kami teruskan ke DPR RI. Besok, hasil audiensi ini segera kami sampaikan,” ujar Armaya.


Lebih lanjut, Armaya menegaskan bahwa meskipun kewenangan DPRD berbeda dengan DPR RI, pihaknya tetap berkomitmen menyalurkan suara mahasiswa. 


“Kami tidak tinggal diam, melainkan membuka ruang diskusi dan memberi pemahaman terkait tupoksi DPRD Kota yang berbeda dengan DPR RI,” jelasnya.


Sementara itu, Koordinator Aliansi BEM Madiun sekaligus Presiden Mahasiswa STIKES BHM, Ismail Hamdan, menyampaikan sejumlah poin tuntutan. Di antaranya:


Penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat melalui Pengadilan HAM Ad Hoc.


Reformasi Polri agar berpihak pada rakyat dan menghentikan kriminalisasi gerakan rakyat.


Perubahan sistem politik dan reformasi DPR agar tidak dikuasai oligarki.


Penegakan hukum yang adil, penghapusan pasal karet, dan penghentian impunitas aparat.


Pemenuhan hak-hak rakyat kecil sebagaimana amanat Pasal 33 UUD 1945.


Penghentian represi terhadap mahasiswa, buruh, tani, masyarakat adat, dan sipil.


Pembebasan aktivis yang hilang atau diculik serta pengungkapan kasus penghilangan paksa.


Mengawal agenda perjuangan rakyat “17+8”.


“Kami datang untuk menindaklanjuti aksi September Hitam. Alhamdulillah, kehadiran kami diterima dengan baik, dan harapannya semua tuntutan ini dapat diteruskan ke pusat,” tandas Ismail.


Audiensi ini diharapkan menjadi ruang dialog yang produktif antara mahasiswa dan wakil rakyat, sekaligus memperkuat fungsi mahasiswa sebagai pengawal kepentingan publik serta kontrol sosial.


Penulis : PA

Editor : Redaksi 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama