Klikmadiun.com – Peristiwa kebakaran melanda tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Madiun yang berada di Kelurahan Winongo, tepatnya dekat flyover ring road barat pada Senin, 2 Oktober 2023 sore sekitar pukul 15.00. Kebakaran sempat membuat panik petugas TPA, pasalnya tidak ada aktivitas pembakaran apapun saat itu.
Menurut Budiono selaku Petugas Penata TPA, diduga pemicu kebakaran adalah proses pantulan cahaya matahari menuju sampah yang berbahan menyerap panas sehingga memperbesar peluang timbulnya percikan api.
“Iya kemarin terjadi kebakaran disini (TPA, red) mulai jam 3 sore kemudian pemadam kebakaran datang, jam 6 sore sudah selesai dipadamkan. Tapi api masih mureng, jadi kita berjaga-jaga terus. Di zona 6 ini yang terbakar kemarin. Kalau musim kemarau seperti ini memang mudah terbakar, jadi ada sampah kaca yang terkena matahari lalu pantulannya mengenai plastik atau kertas,”jelas pria yang akrab disapa Budi saat dijumpai pada Selasa (3/10/2023) siang.
Ketinggian gunung sampah yang melebihi kapasitas membuat proses pemadaman sedikit lambat. Diketahui bahwa lokasi yang terbakar yakni zona 6 mempunyai tinggi mencapai 20 meter, dengan panjang area 96 meter.
“Kalau dulu jika terbakar masih bisa cepat dipadamkan, ketinggian hanya 5 sampai 7 meter. Sekarang tinggi sampai 20 meter, jadi sulit,”imbuhnya.
Sampah di TPA sudah overload, benarkah Kota Madiun darurat sampah?
Budiono mengaku dirinya sedikit kesulitan mengatur lokasi pembuangan yang mulai menyempit. Sebagai contoh, area zona 6 yang baru saja terbakar. Ketinggian gunung sampah mencapai 20 meter dalam kurun waktu 1 tahun yaitu mulai tahun 2021 hingga 2022. Sedangkan disebelah zona 6, lebih parah lagi ketinggian mencapai 22 hingga 23 meter sepanjang tahun 2022 sampai sekarang.
“Kalau dulu rata-rata sebelumnya tertinggi 17 meter, padahal 15 meter hasrusnya sudah maksimal. Kalau sekarang dengan kondisi pembuangan seperti ini, sudah overload. Saya sendiri bingung, ini mau dipindah kemana?,”ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, bahkan sebagian gunung sampah sudah dikeruk untuk digunakan urug pembangunan di beberapa tempat Kota Madiun. Contohnya seperti zona 7 yang sebagian sudah digunakan untuk urug lapangan Kanigoro.
“Zona tujuh kemarin malah sebagian sudah dipakai untuk urug, sebagian untuk urug lapangan Kanigoro,"ucapnya.(klik-2)
Posting Komentar