Kabupaten Madiun, klikmadiun.com - Beragam program inovatif diluncurkan oleh pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah setempat. Mulai dari sekolah rakyat (SR) hingga peluncuran kurikulum baru.
Namun, di momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang mana menjadi tonggak sejarah pembangunan pondasi pendidikan di Indonesia, masih banyak potret miris mewarnai dunia pendidikan.
Di Kabupaten Madiun sendiri tidak sedikit sekolah yang minim fasilitas atau bahkan bisa dibilang tidak memadai. Seperti yang dialami siswa siswi SDN Balerejo 01 yang harus menggunakan gedung kelas dengan atap yang sebagian plafonnya roboh dan rangka atap mulai rapuh.
Salah seorang guru yang enggan menyebutkan nama mengatakan bahwa saat hujan deras terpaksa para guru dan siswa akan meninggalkan ruangan karena suara retakan kayu bangunan sering terdengar sehingga menimbulkan kekhawatiran.
"Kalau hujan deras, kami keluar dari ruang guru karena takut plafonnya ambruk. Suaranya sudah sering terdengar retak,” ujarnya, Jumat (2/5).
Plt. Kepala SDN 01 Balerejo, Sukiyati mengatakan bahwa gedung yang rusak tersebut adalah bekas SDN 03 Balerejo. Sejak re-gruping pada tahun 2017 belum pernah dilakukan perbaikan.
"Ruang-ruang bekas SDN Balerejo 03 belum tersentuh hingga sekarang,” jelas Sukiyati.
foto : Sukiyati, Plt. Kepala SDN Balerejo 01Lebih lanjut, Sukiyati menjelaskan bahwa pihak sekolah telah melakukan pengajuan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun namun sampai saat ini belum mendapatkan respon balik.
Menariknya. gedung-gedung yang rusak tersebut rencananya akan digunakan untuk ruang asesmen siswa berkebutuhan khusus dan program makan bergizi gratis.
"Saya baru menjabat sebagai Plt kepala sekolah sejak Juli, jadi tidak terlibat dalam pengajuan awal. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut ataupun survei dari pihak dinas,”lanjutnya.
Meskipun kondisi gedung kelas tidak memadai, namun tidak menyurutkan semangat siswa siswi untuk meraih prestasi. SDN Balerejo 01 seringkali menjadi juara di kompetisi pendidikan tingkat kabupaten. (Klik-2)
Posting Komentar